Santo Petrus
Santo Petrus (
Simon nama aslinya,
Petrus, atau
Kefas nama yang diberikan Yesus) adalah salah seorang dari dua belas
rasul Yesus dan Paus pertama umat Kristiani. Ia adalah seorang nelayan dari Galilea yang diberi posisi pemimpin oleh Yesus (Matius 16:18, Yohanes 21:15-16). Ia dan saudaranya, Andreas adalah rasul pertama yang dipanggil oleh Yesus. Simon dinamakan sebagai Petrus atau "batu karang", yang mengisyaratkan bahwa Yesus meletakkan landasan gereja-Nya di atas Petrus.
Latar belakang
Panggilan Yesus
Dalam
Injil Matius dan Markus diceritakan bahwa Petrus sedang mencari ikan di
danau Genesaret ketika Yesus menghampiri mereka dan berkata, "Mari,
ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (
Matius 4:19).
Dalam Injil Lukas diceritakan bahwa Yesus naik ke perahu Petrus
untuk mengajar orang banyak di tepi danau Genesaret, kemudian ia
menunjuk Petrus untuk menebarkan jalanya karena ia tahu bahwa Petrus
semalaman tidak mendapatkan ikan. Petrus mematuhi petunjuk Yesus dan ia
serta nelayan lainnya mendapat ikan dalam jumlah besar. Dengan mujizat
tersebut Petrus menjadi percaya kepada Yesus bersama-sama dengan Yakobus
dan Yohanes. Andreas tidak disebutkan dalam kisah ini.
Dalam Injil Yohanes diceritakan bahwa Andreas adalah salah satu
murid Yohanes Pembaptis yang pergi untuk mengikut Yesus. Ia lalu
memanggil saudaranya, Simon, dan menceritakan bahwa ia telah menemukan
Mesias. Andreas lalu membawa Petrus kepada Yesus dan Yesus menamakan
Simon "Kefas" (bahasa Aram) untuk 'batu', bahasa Yunani maskulin:
"Petros", feminim: "Petra". Di kemudian hari nama Yunaninya banyak
digunakan karena bahasa Yunani adalah bahasa universal pada waktu itu.
Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan
Kefas (artinya:
Petrus)."(
Yohanes 1:42)
Yesus menamai Simon sebagai Petrus atau "
batu karang", yang mengisyaratkan bahwa Yesus meletakkan landasan gereja-Nya di atas Petrus. (
Matius 16:18).
Paulus dari Tarsus (awalnya bernama
Saulus dari Tarsus) atau
Rasul Paulus, (
3 –
67 M) diakui sebagai tokoh penting dalam penyebaran dan perumusan ajaran
kekristenan yang bersumberkan dari pengajaran
Yesus Kristus. Paulus memperkenalkan diri melalui kumpulan surat-suratnya dalam
Perjanjian Baru di
Alkitab Kristen sebagai seorang
Yahudi dari
suku Benyamin, yang berkebudayaan Yunani (
helenis) dan warga negara
Romawi. Ia lahir di kota
Tarsus tanah
Kilikia (sekarang di
Turki), dibesarkan di
Yerusalem dan dididik dengan teliti di bawah pimpinan
Gamaliel. Pada masa mudanya, ia hidup sebagai seorang
Farisi menurut mazhab yang paling keras dalam
agama Yahudi.
Mulanya ia seorang penganiaya orang Kristen (saat itu bernama Saulus),
dan sesudah pengalamannya berjumpa Yesus di jalan menuju kota
Damaskus, ia berubah menjadi seorang pengikut
Yesus Kristus.
Paulus menyebut dirinya sebagai "rasul bagi bangsa-bangsa non-Yahudi" (
Roma 11:13).
Dia membuat usaha yang luar biasa melalui surat-suratnya kepada
komunitas non-Yahudi untuk menunjukkan bahwa keselamatan yang dikerjakan
oleh
Yesus Kristus
adalah untuk semua orang, bukan hanya orang Yahudi. Gagasan Paulus ini
menimbulkan perselisihan pendapat antara murid-murid Yesus dari
keturunan Yahudi asli dengan mereka yang berlatar belakang bukan Yahudi.
Mereka yang dari keturunan Yahudi berpendapat bahwa untuk menjadi
pengikut Yesus, orang-orang yang bukan Yahudi haruslah pertama-tama
menjadi Yahudi terlebih dulu. Murid-murid yang mula-mula,
Petrus, sempat tidak berpendirian menghadapi hal ini (lihat
Galatia 2:11-14). Untuk menyelesaikan konflik ini, diadakanlah persidangan di
Yerusalem yang dipimpin oleh
Petrus dan
Yakobus,
saudara Yesus, yang disebut sebagai Sidang
Sinode atau
Konsili Gereja yang pertama (
Konsili Yerusalem).
Konsili ini menghasilkan beberapa keputusan penting, misalnya:
- untuk menikmati karya penyelamatan Yesus, orang tidak harus menjadi Yahudi terlebih dahulu
- orang-orang Kristen yang bukan berasal dari latar belakang Yahudi
tidak diwajibkan mengikuti tradisi dan pantangan Yahudi (misalnya
perihal tentang sunat dan memakan makanan yang diharamkan).
- Paulus mendapat mandat untuk memberitakan Injil ke daerah-daerah berbahasa Yunani.
Paulus dijadikan seorang
Santo (orang suci) oleh seluruh gereja yang menghargai santo, termasuk
Katolik Roma,
Ortodoks Timur, dan
Anglikan, dan beberapa denominasi
Lutheran.
Dia berbuat banyak untuk kemajuan Kristen di antara para orang-orang
bukan Yahudi, dan dianggap sebagai salah satu sumber utama dari doktrin
awal Gereja, dan merupakan pendiri kekristenan bercorak Paulin/bercorak
Paulus. Surat-suratnya menjadi bagian penting
Perjanjian Baru.
Banyak yang berpendapat bahwa Paulus memainkan peranan penting dalam
menjadikan agama Kristen sebagai agama yang berdiri sendiri, dan bukan
sebagai sekte dari
Yudaisme.
0 komentar:
Posting Komentar